Jumat, 30 Oktober 2015

Keterampilan Berbahasa Menyimak


NAMA: KELOMPOK 2
Jamhari (A1C615014)
Muhammad Agas (A1C615044)
Norpasetyo (A1C615024)
Sahrunadi (A1C615028)
Umi idawati (A1C615032)



Pengertian menyimak

Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan-lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.

Teknik Menyimak

Banyak teknik yang dapat digunakan dalam pembelajaran menyimak, agar
dalam proses pembelajaran dikelas menjadi lebih bervariasi, hidup dan siswa
tidak bosan. Sutari, dkk., (1997: 122), mengatakan bahwa teknik-teknik dalam
menyimak sebagai berikut:
a. Dengar-ucap
Model ucapan-ucapan yang akan diperdengarkan dipersiapkan secara cermat.
Isi model ucapan dapat berupa fonem, kata, ungkapan, peribahasa, dan puisi
pendek.
b. Dengar-kerjakan
Model ucapan berisi kalimat-kalimat perintah. Setelah menyimak siswa
mereaksi sesuai dengan instruksi.
c. Dengar-menemukan benda
Model ini setelah kegiatan menyimak siswa dituntut untuk menemukan bendaatau objek yang telah disiapkan guru. Setelah ditemukan, siswa menunjukan
benda kepada guru. Lama waktu saat mencari benda atau objek, teknik ini
menuntut siswa menjadi penyimak yang teliti dan kritis.
d. Dengar-bisik berantai
Model ini menuntut reaksi siswa utnuk berlatih menyimak pesan dari seseorang
(guru atau siswa) melalui berbisik, kemudian menyampaikan pesan yang
didengar kepada orang lain.
e. Dengar-jawab
Model ini siswa menyimak secara cermat apa yang dibaca atau didengar, dari
itu siswa akan dapat dengan mudah menjawab pertanyaan yang berkaitan
dengan isi bacaan.
f. Dengar-cerita
Guru membacakan atau memperdengarkan rekaman cerpen, setelah selesai
seorang siswa menceritakan kembali secara garis besar isi cerpen apa yangtelah didengar.
g. Dengar-tulis
Setelah selesai mendengarkan cerita atau rekaman, siswa menuliskan kembali
isi dari cerita atau rekaman yang telah didengar.
h. Dengar-rangkum
Model ini siswa dapat menentukan gagasan utama dari setiap paragraph bahan
yang disimak atau diperdengarkan. Setelah menemukan siswa menyusun
rangkuman beerdasarkan gagasan-gagasan utama yang telah ditemukan.
i. Dengar-lengkapi
Guru membacakan kalimat yang belum lengkap, kemudian siswa melengkapi
dengan kata yang tepat.
j. Dengar-tanya
Guru membacakan atau memperdengarkan rekaman kalimat-kalimat yang
merupakan jawaban dari bermacam-macam pertanyaan. Siswa bertanya sesuai
dengan jawaban yang telah dibacakan atau diperdengarkanBerdasarkan teknik menyimak di atas penulis menggunakan teknik dengarjawab
siswa mendengarkan dongeng kemudian menjawab pertanyaan sesuai
dengan dongeng yang telah didengarkan.



Menyimak dengan Berkonsentrasi

Yang dimaksud dengan menyimak berkonsentrasi ialah memusatkan pikiran perasaan, dan perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara. Untuk dapat memusatkan perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara dengan baik, penyimak harus dapat menghindari gangguan menyimak, baik yang berasal dari dirinya sendiri ataupun yang berasal dari luar. Beberapa faktor luar yang dimaksudkan di antaranya adalah sebagai berikut.
a) Orang yang Datang Terlambat
Pada prinsipnya orang yang datang terlambat ke tempat ceramah akan mengganggu penyimak yang sedang berkonsentrasi terhadap bahan simakan.
b) Keanehan-keanehan yang Terjadi di antara Pembicara dan Penyimak
Jika terjadi ketidakselarasan antara pembicara dan penyimak, akan terjadi gangguan pada diri penyimak.
c) Metode Pembicara yang Tidak Tepat dalam Situasi Komunikasi
Metode yang tidak tepat, akan berakibat gagalnya alur komunikasi pembicaradan penyimak.
d) Pakaian Pembicara
Pembicara yang memakai pakaian yang berlebihan akan mengganggu konsentrasi penyimak.
e) Pembicara yang tidak menarik


Menyimak dengan Kritis
Yang dimaksudkan dengan menyimak kritis ialah aktivitas menyimak yang para penyimaknya tidak dapat langsung menerima gagasan yang disampaikan pembicara sehingga mereka meminta argumentasi pembicara. Pada dasarnya penyimak kritis memiliki ciri-ciri:
(a) dapat menghubungkan yang dikaitakan pembicara dengan pengetahuan dan pengalamannya,
(b) dapat menyusun bahan yang telah disimak dengan baik (reproduksi),
(c) dapat menguraikan (menelaskan) apa saja yang telah disampaikan pembicara. Dan
(d) dapat melakukan evaluasi terhadap bahan yang telah disimak.
Membuat Catatan
Kegiatan menyimak yang baik ialah kegiatan menyimak yang diikuti dengan kegiatan mencatat. Yang perlu dicatat dalam kegiatan menyimak ialah hal-hal. yang dianggap penting bagi penyimak. Catatan itu merupakan langkah awal dalam memahami bahan simakan. Hal-hal penting yang perlu diketahui penyimak dalam mencatat ialah:
(a) catatan boleh menggunakan tanda-tanda yang bersifat informal.
(b) bentuk catatan yang benar ialah singkat, padat, dan jelas.
(c) catatan yang baik ialah catatan yang benar artinya catatan itu tidak           akan menimbulkan keraguan,
(d) catatan yang diberi tanda-tanda tertentu, akan mempermudah penyimak membaca ulang,
(e) catatan perlu direviu secara periodik. Selanjutnva. dalam pencatatan, ada beberapa metode yang dapat diterapkan, di antaranya ialah metode kerangka saris bestir, metode precis, metode bukti-prinsip, metode pemetaan.
Hambatan–hambatan yang teridentifikasi dalam pembelajaran menyimak adalah
1)      Pemahaman siswa terhadap keterampilan menyimak masih kurang,.
Faktor pertama adalah pemahaman siswa terhadap keterampilan menyimak masih kurang. Siswa kurang memahami teori dan manfaat menyimak. Untuk itu, guru harus memberikan pengetahuan kepada siswa tentang hal-hal yang berkaitan dengan keterampilan menyimak dan perannya dalam kehidupan mereka.

2)      Siswa merasa kurang mendapatkan manfaat dari belajar menyimak sehingga kurang termotivasi untuk belajar.
Faktor kedua ialah siswa merasa kurang mendapat manfaat dari belajar menyimak  sehingga kurang termotivasi untuk belajar. Hal ini terjadi karena siswa beranggapan bahwa mendengarkan adalah hal biasa yang sering mereka lakukan ketika kecil. Melihat kenyataan ini guru harus memberitahukan manfaat menyimak sebelum memulai pelajaran.

3)      Media pembelajaran menyimak kurang mencukupi dan belum dimanfatkan secara efektif.
Faktor ketiga media pembelajaran menyimak yang kurang mencukupi dan belum dimanfaatkan secara efektif. Media seperti tape recorder jumlahnya terbatas sehingga penggunaannya harus bergantian dan menyesuaikan dengan kegiatan lain yang memanfaatkan media tersebut. Dalam proses belajar mengajar guru terkadang enggan menggunakan media yang ada karena pemanfaatannya memerlukan berbagai persiapan. sehingga media tidak difungsikan secara efektif. Bahkan kebanyakan dari guru lebih memilih untuk membacanya dari pada menggunakan suatu alat, akan tetapi hal itu dapat menimbulkan kejenuhan bagi siswa itu sendiri.

4)      Teknik pembelajaran menyimak yang kurang bervariasi.
Faktor keempat adalah teknik pembelajaran menyimak yang kurang bervariasi. Dalam pembelajaran menyimak guru hanya membacakan teks dan siswa diminta menyimak. Guru seharusnya menerapkan teknik pembelajaran yang lebih bervariasi dan memanfaatkan media yang tersedia.

5)      Jumlah siswa terlalu besar.
Faktor kelima jumlah siswa terlalu besar. Dengan jumlah siswa 40 orang, guru dituntut untuk memilih teknik pembelajaran yang tepat sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Selain itu, guru harus menguasai pengelolaan kelas secara baik. Akan tetapi apabila siswa tersebut sedikit dalam satu kelas proses menyimak juga akan berlangsung dengan baik apabila guru tersebut sanggup mengordinir kelas tersebut.

6)      Kondisi ruang belajar belum menunjang pembelajaran menyimak.
Faktor keenam kondisi ruang belajar belum menunjang pembelajaran menyimak. Ruang kelas berdekatan dengan jalan raya sehingga siswa mudah terganggu suara dari luar. Keadaan ini sulit diatasi karena kondisi setiap kelas hampir sama dan sekolah belum memiliki laboratorium bahasa.

Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran menyimak diharapkan membangkitkan rasa ingin tahu dan minat siswa serta memotivasi untuk belajar. Media audio visual ini juga diharapkan dapat mempermudah siswa dalam memahami materi dan informasi yang disampaikan. Dengan demikian, pemakaian media audio visual diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menyimak pada siswa kelas III SD Muhammadiyah I Pasuruan
Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran menyimak diharapkan membangkitkan rasa ingin tahu dan minat siswa serta memotivasi untuk belajar. Media audio visual ini juga diharapkan dapat mempermudah siswa dalam memahami materi dan informasi yang disampaikan. Dengan demikian, pemakaian media audio visual diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menyimak pada siswa kelas III SD Muhammadiyah I Pasuruan

Selasa, 20 Oktober 2015

Ragam bahasa indonesia jelaskan dan solusinya

           https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvYUqcmkJ5hu24iB9OYS36NpCJ9kCtdU_bdfWLA0b1A739mXNhl5AqXcxOXsC5uAeDSuC8GbvBbDHknV_lwXd3PYlTlOrAWU-3JxkotQooH5cgkNwDs-KXjEvjdi22pj-JRVO8WmC5vjU/s1600/Ragam+bahasa+indonesia1.jpg

NAMA: KELOMPOK 2
Jamhari (A1C615014)
Muhammad Agas (A1C615044)
Norpasetyo (A1C615024)
Sahrunadi (A1C615028)
Umi idawati (A1C615032)


RAGAM BAHASA INDONESIA
     1. Apa yang menjadi latar belakang adanya ragam bahasa indonesia? Jelaskan dengan disertai contoh!
     2. Apa saja perbedaan ragam bahasa tulis dan bahasa lisan? Jelaskan dengan disertai contoh!
     3. Bagaimanakah perbedaan ragam sosial dan ragam fungsional? Jelaskan dengan disertai contoh!
     4. Bagaimanakah bahasa indonesia yang baik dan benar? Jelaskan dengan disertai contoh!
     5. Permasalahan apa saja yang ditimbulkan dari adanya ragam bahasa indonesia di masyarakat?
           Jelaskan dengan disertai contoh dan solusi!

Jawab

            1. Timbulnya ragam bahasa tersebut disebabkan oleh latar belakang sosial, budaya, pendidikan, dan bahasa para pemakainya itu.

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjhZjAotCftwenD3CYNFMfwX5-YAitzjYum5cm06kSwPbq6sOd8e7swZ9YIBilLscD8e7i1oqf2xaDyp7vyRhDWrEoFIwRqELXxbVOVOWIH16at7wtpb40jI5ynj-5HNnkvnfJ8O87Df0/s1600/keanekaragaman+budaya+indonesia.png
  Yang dimaksud dengan ragam atau variasi bahasa adalah bentuk atau wujud bahasa yang ditandai oleh ciri-ciri linguistik tertentu, seperti fonologi, morfologi, dan sintaksis. Di samping ditandai oleh ciri-ciri linguistik, timbulnya ragam bahasa juga ditandai oleh cirri-ciri nonlinguistic.
contohnya, lokasi atau tempat penggunaannya, lingkungan sosial pemakaiannya, dan lingkungan keprofesian pemakai bahasa yang bersangkutan.

            2. Ragam Bahasa Tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait
            ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC5S0WSmFUF77nOmT5ktYFgAfO2MlviKTQV6f8hNrlVTXwU8JHQepEX_vaQwBTWcDxtNGpwFooGqL_B0Kec98ziOAnL69pZ44rHMzUqXnuPMAN-t5crpUiHAi90rG8U_GWlA7GerdOlU8l/s1600/presiden-sby-dan-obama-di-hotel-shangri-la-singapura.jpg

atau
            bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya.
            Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan dan kosakata.
misalnya laporan penelitian, makalah, tesis, disertasi.
Sedangkan, Ragam Bahasa Lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.
 Contohnya:
Ragam bahasa cakapan adalah ragam bahasa yang dipakai apabila pembicara menganggap kawan bicara sebagai sesama, lebih muda, lebih rendah statusnya atau apabila topik pembicara bersifat tidak resmi.
Ragam bahasa pidato adalah ragam bahasa yang digunakan saat membacakan pidato dimuka umum. Biasanya pidato berisi penegasan kalimat untuk bias diterima si pendengar.
Ragam bahasa kuliah adalah ragam bahasa yang digunakan pada saat kuliah yaitu pada saat pembelajaran antar mahasiswa dan dosennya.
Ragam bahasa panggung adalah ragam bahasa yang digunakan seseorang saat di panggung ketika mengisi acara hiburan lain agar bias diterima penonton.

             3. Ragam Sosial dan Ragam Fungsional
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhj5FThk1_JAnRiGv5zJHyd2YgQuCirypob3v04Qpc9FHogAsVj3iOc0mAviaQAFQW4XDtLhit3rxXaKgqfOp-iuvyIT_nXgEFs0ep8PgrT-jIrYnvIZsyolzrZnHr5c1jPh_lpaac8TBaD/s1600/ritual-nasi-tumpengan-sedekah-bumi.jpg
 Ragam sosial dapat didefinisikan sebagai ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan atas kesepakantan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat. Ragam sosial membedakan penggunaan bahasa berdasarkan hubungan orang. misalnya berbahasa dengan keluarga, teman akrab dan atau sebaya, serta tingkat status sosial orang yang menjadi lawan bicara. Ragam sosial ini juga berlaku pada ragam tulis maupun ragam lisan.
Sebagai contoh orang takkan sama dalam menyebut lawan bicara jika berbicara dengan teman dan orang yang punya kedudukan sosial yang lebih tinggi. Pembicara dapat menyebut “kamu” pada lawan bicara yang merupakan teman tetapi takkan melakukan itu jika berbicara dengan orang dengan status sosial yang lebih tinggi atau kepada orang tua.
Sedangkan ragam fungsioanal, sering juga disebut ragam professional merupakan ragam bahasa yang diakitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya. Sebagai contoh yaitu adanya ragam keagamaan, ragam kedokteran, ragam teknologi dll. Kesemuaan ragam ini memiliki fungsi pada dunia mereka sendiri.

4. Pengertian benar pada suatu kata atau kalimat adalah pandangan yang diarahkan dari segi kaidah bahasa. Sebuah kalimat atau sebuah pembentukan kata dianggap benar apabila bentuk itu rnematuhi kaidah yang berlaku. Kaidah itu meliputi aspek:
     a. Tata bunyi (fonologi)
     b. Tata bahasa (kata dan kalimat)
     c. Kosakata (termasuk istilah)
     d. Ejaan
     e. Makna
     Contoh: umi membeli baju di pasar.
http://k-princess.com/wp-content/uploads/2014/06/toko-fashion-baju-wanita-murah-meriah.jpg

5. Permasalahan yang ditimbulkan dari adanya keragaman bahasa adalah:
https://fritztory.files.wordpress.com/2014/01/dsc_0248.jpg
    a. Sulitnya berkomunikasi
    b. Sering terjadi kesalahpahaman
Contoh pada saat terjadi perbincangan antara orang Suku Banjar dengan orang Suku Jawa yang menggunakan bahasa daerah mereka masing-masing akan tejadi kesalahpahaman antara keduanya. Jadi, solusi untuk permasalahan ini adalah mereka harus menggunakan bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia saat hendak berkomunikasi dengan orang yang berbeda suku.

Selasa, 13 Oktober 2015

Permasalahan bahasa nasional dan bahasa negara, bahasa yang salah dan ba...



NAMA: KELOMPOK 2
Jamhari (A1C615014)
Muhammad Agas (A1C615044)
Norpasetyo (A1C615024)
Sahrunadi (A1C615028)
Umi idawati (A1C615032)


Video ini dibuat untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia. Kami berharap video ini dapat diterima dan dinilai dengan semestinya. Sekian


https://youtu.be/ZNtM6TnBt9c

Minggu, 11 Oktober 2015

pengertian fungsi dan kedudukan bahasa indonesia

PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA DARI TAHUN KE TAHUN




 Jamhari (A1C615014)



 Muhammad agas (A1C615044)




Sahrunadi (A1C615028)







 umi idawati (A1C615032)






LAPORAN PENGERTIAN FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

A.    PENGERTIAN BAHASA
Secara umum bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau berkomunikasi berupa lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia, untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan seseorang. Bahasa terdiri atas kumpulan kata yang apabila di gabungkan akan memiliki makna tersendiri.  Bahasa diciptakan sebagai alat komunikasi universal yang diharapkan dapat dimengerti oleh setiap manusia untuk melakukan suatu interaksi sosial dengan manusia lainnya. Bahasa indonesia mempumyai sebuah aturan yang baku dalam penggunaannya, namun dalam praktiknya sering terjadi penyimpangan dari aturan yang baku tersebut. Kata – kata yang menyimpangdisebut kata nonbaku. Hal ini terjadi penyebab adalah faktor lingkungan. Faktor ini mengakibatkan daerah yang satunya berdialog berbeda dengan di daerahnya yang lain, walaupun bahasa yang digunakan terhadap bahasa indonesia.  
C.     FUNGSI BAHASA
Selain memiliki ciri, bahasa juga memiliki banyak fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Fungsi-fungsi tersebut diantaranya :
a)            Bahasa sebagai alat komunikasi
Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi manusia sejak beratus-ratus tahun yang lalu, untuk berinteraksi dengan manusia lainnya guna menyampaikan maksud yang ada di dalam hati dan fikiran manusia, sehingga pada akhirnya tercipta kerja sama yang baik antar manusia.
b)            Bahasa sebagai alat ekspresi diri
Bahasa biasanya digunakan untuk mengekspresikan diri seseorang guna menarik perhatian orang lain dan membebaskan diri dari tekanan emosi.
c)             Bahasa sebagai alat integrasi dan adaptasi social
Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk berintegrasi dan beradaptasi dengan masyarakat sekitar. Bahasa yang digunakan hendaknya harus sesuai dengan kondisi daerah/Negara dimana kita berada.
d)            Sebagai alat control social
Melalui bahasa kita dapat mengetahui apakah seseorang sedang marah, sedih, atau bahagia karena bahasa  mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang.
E.     KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA
Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting yang tercantum didalam Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi, “ Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia” dan Undang- Undang Dasar RI 1945 Bab XV (Bendera, Bahasa, dan lambing Negara, serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36 menyatakan bahwa “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”. Kedudukan bahasa Indonesia diperoleh berdasarkan pengalaman sejarah bangsa Indonesia yang berkaitan dengan perkembangan bahasa Indonesia. Berikut ini penjelasan mengenai kedudukan bahasa Indonesia :
1.Sebagai Bahasa Nasional
     Kedudukannya berada diatas bahasa- bahasa daerah. Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :

* Lambang kebanggaan Nasional.
    Sebagai lambang kebanggaan Nasional bahasa Indonesia memancarkan nilai- nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang dicerminkan bangsa Indonesia, kita harus bangga, menjunjung dan mempertahankannya.

*Lambang Identitas Nasional.
     Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan lambang bangsa Indonesia. Berarti bahasa Indonesia akan dapat mengetahui identitas seseorang, yaitu sifat, tingkah laku, dan watak sebagai bangsa Indonesia.

*Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya.
    Dengan fungsi ini memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam latar belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama.

*Alat penghubung antarbudaya antardaerah.
    Dengan bahasa Indonesia seseorang dapat saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan kemanan mudah diinformasikan kepada warga. Apabila arus informasi antarmanusia meningkat berarti akan mempercepat peningkatan pengetahuan seseorang. Apabila pengetahuan seseorang meningkat berarti tujuan pembangunan akan cepat tercapai.


2. Bahasa Negara (Bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia)
    Dalam Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia befungsi sebagai :

*Bahasa resmi kenegaraan.
     Bukti bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan adalah digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu bahasa Indonesia digunakan dalam segala upacara, peristiwa serta kegiatan kenegaraan.

*Bahasa pengantar resmi dilembaga-lembaga pendidikan.
     Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar, materi pelajaran ynag berbentuk media cetak hendaknya juga berbahasa Indonesia.

*Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah.
    Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antarbadan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat.

*Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.
     Keragaman kebudayaan Indonesia berasal dari keanekaragaman suku,bahasa dan budaya yang ada di Negara Indonesia. Dalam penyebarluasan ilmu dan teknologi modern agar jangkauan pemakaiannya lebih luas, penyebaran ilmu dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lain, hendaknya menggunakan bahasa Indonesia.
REFERENSI :
http://nellahutasoit.wordpress.com/2012/04/22/pengertian-bahasa/\
http://marskrip.blogspot.com/2009/12/pengertian-bahasa-secara-umum.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia
http://azenismail.wordpress.com/2011/09/29/fungsi-dan-kedudukan-bahasa-indonesia/
http://rororizky.blogspot.com/2012/10/pengertian-ciri-fungsi-perkembangan-dan.html